4 Jenis Lemak dalam Makanan
Lemak merupakan salah satu makronutrien yang dibutuhkan tubuh. Artinya tubuh kita membutuhkan lemak dalam jumlah besar sebagaiman juga tubuh kita membutuhkan karbohidrat dan protein. Ada empat jenis lemak yang terdapat dalam bahan makanan yaitu lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh jamak, dan lemak trans. Biasanya dalam suatu makanan, terdapat lebih dari satu jenis lemak tersebut.
1. Lemak Jenuh (Saturated Fat)
Jenis lemak ini disebut lemak jenuh karena atom-atom karbon dalam rantai karbon molekulnya jenuh dengan atom hidrogen tanpa memiliki ikatan ganda antar atom-atom karbonnya. Lemak jenuh adalah jenis lemak yang banyak berpengaruh terhadap meningkatnya kadar kolesterol darah terutama kolesterol LDL (kolesterol jahat). Sumber utama lemak jenuh adalah bahan makanan hewani dan minyak tropis (minyak kelapa dan minyak sawit). Pada temperatur kamar lemak jenuh cenderung berada dalam fasa padat. Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain kelapa, minyak kelapa, minyak sawit, daging sapi, daging ayam, daging kalkun, keju, cokelat, dsb.
2. Lemak Tak Jenuh Tunggal (Monounsaturated Fat)
Jenis lemak ini disebut lemak tak jenuh tunggal karena atom-atom karbon pada rantai karbon molekulnya tidak jenuh dengan hidrogen (masih bisa ditambah atom hidrogen) karena terdapat satu ikatan ganda antar atom-atom karbonnya. Lemak tak jenuh tunggal dianggap lebih bersahabat karena memiliki pengaruh kecil terhadap naiknya kadar kolesterol darah. Lemak tak jenuh tunggal dianggap sebagai lemak yang lebih sehat karena dapat menaikkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) darah. Lemak tak jenuh tunggal umumnya berasal dari bahan makanan nabati. Pada temperatur kamar lemak tak jenuh tunggal cenderung berada dalam fasa cair. Contoh bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal antara lain: zaitun, minyak zaitun, kacang tanah, minyak kacang tanah, biji kanola, minyak kanola, alpukat, minyak alpukat, kacang mete, dsb
3. Lemak Tak Jenuh Jamak (Polyunsaturated Fat)
Jenis lemak ini disebut lemak tak jenuh jamak karena atom-atom karbon pada rantai karbon molekulnya tidak jenuh dengan hidrogen karena terdapat dua atau lebih ikatan ganda antar atom-atom karbonnya. Lemak tak jenuh jamak dianggap lebih bersahabat karena memiliki pengaruh kecil terhadap naiknya kadar kolesterol darah dan bahkan dapat menaikkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) darah. Lemak tak jenuh jamak biasanya berasal dari bahan makanan nabati dan ikan berlemak. Lemak tak jenuh jamak cenderung berada dalam fasa cair pada temperatur kamar. Lemak tak jenuh jamak yang paling terkenal adalah omega-3 dan omega-6. Contoh makanan yang mengandung lemak tak jenuh jamak antara lain: biji bunga matahari, minyak biji bunga matahari, kedelai, minyak kedelai, tahu, kacang tanah, minyak kacang tanah, jagung, minyak jagung, zaitun, minyak zaitun, margarin, ikan salmon, ikan makarel, dsb.
4. Lemak Trans (trans Fat)
Jenis lemak ini disebut lemak trans karena rantai karbon molekulnya memiliki percabangan jenis trans (percabangan yang berseberangan terhadap rantai karbon utama). Lemak trans umumnya terbentuk karena asam lemak tak jenuh mengalami proses hidrogenasi (penambahan atom hidrogen dalam molekulnya) sehingga menjadikannya lebih jenuh dan lebih padat pada temperatur kamar. Tetapi ada juga sebagian kecil lemak trans yang terbentuk secara alami khususnya pada bahan makanan hewani. Contoh makanan yang mengandung lemak trans adalah margarin. Lemak trans cenderung memilki efek menaikkan angka kolesterol darah terutama kolesterol LDL dibandingkan lemak tak jenuh, tetapi efeknya lebih kecil daripada lemak jenuh.